Pengiriman Kursi Kuliah di Gading Sari Magelang

Diposting pada 116 views

Pengiriman Kursi Kuliah di Gading Sari Magelang

Pengiriman Kursi Kuliah di Gading Sari Magelang
Konsumen Pemesan : Pak Romyan 
Alamat Lengkap : Mangun sari, gading sari, Magelang jawa tengah
Unit yang dipesan : 20 Pcs Kursi Kuliah

Setelah melihat profil perusahaan kami, Pak Romyan mempercayakan kepada kami untuk mengirim kursi kuliah sebesar 30 unit melalui transaksi by call dan via online. Kursi kuliah yang dibeli oleh Pak Romyan kursi kuliah Grade A dengan kualitas terbaik kami, bagi anda yang berminat dengan kursi kuliah Grade A seperti yang dibeli oleh Pak Romyan diatas Silahkan feel free saja untuk menghubungi Kontak Kami yang tertera DISINI

Berikut ini adalah galeri pengiriman Kursi Kuliah di Gading Sari

Sekilas Tentang Magelang

Hari jadi Kota Magelang ditetapkan berdasarkan Peraturan Daerah Kota Magelang Nomor 6 Tahun 1989, bahwa tanggal 11 April 907 Masehi merupakan hari jadi Kota Magelang. Penetapan ini merupakan tindak lanjut dari seminar dan diskusi yang dilaksanakan oleh Panitia Peneliti Hari Jadi Kota Magelang bekerja sama dengan Universitas Tidar Magelang dengan dibantu pakar sejarah dan arkeologi Universitas Gadjah Mada, Drs. M.M. Soekarto Kartoatmodjo, dengan dilengkapi berbagai penelitian di Museum Nasional maupun Museum Radya Pustaka-Surakarta.

Kota Magelang mengawali sejarahnya sebagai desa perdikan Mantyasih, yang saat ini dikenal dengan Kampung Meteseh di Kelurahan Magelang. Di kampung Meteseh saat ini terdapat sebuah lumpang batu yang diyakini sebagai tempat upacara penetapan Sima atau Perdikan. Untuk menelusuri kembali sejarah Kota Magelang, sumber prasasti yang digunakan adalah prasasti Poh, prasasti Gilikan dan prasasti Mantyasih. Ketiganya merupakan prasasti yang ditulis di atas lempengan tembaga.

Parsasti Poh dan Mantyasih ditulis zaman Mataram Hindu saat pemerintahan Raja Rake Watukura Dyah Balitung (898-910 M), dalam prasasti ini disebut-sebut adanya Desa Mantyasih dan nama Desa Glangglang. Mantyasih inilah yang kemudian berubah menjadi Meteseh, sedangkan Glangglang berubah menjadi Magelang.

Prasasti Mantyasih berisi antara lain, penyebutan nama Raja Rake Watukura Dyah Balitung, serta penyebutan angka 829 Çaka bulan Çaitra tanggal 11 Paro-Gelap Paringkelan Tungle, Pasaran Umanis hari Senais Sçara atau Sabtu, dengan kata lain Hari Sabtu Legi tanggal 11 April 907. Dalam Prasasti ini disebut pula Desa Mantyasih yang ditetapkan oleh Sri Maharaja Rake Watukura Dyah Balitung sebagai Desa Perdikan atau daerah bebas pajak yang dipimpin oleh pejabat patih. Juga disebut-sebut Gunung Susundara dan Wukir Sumbing yang kini dikenal dengan Gunung Sindoro dan Gunung Sumbing.

Sumber Kursi Kuliah Gading Sari Magelang By Decora.Co.Id